PENULISAN GELAR YANG BENAR
- Setelah nama orang diikuti dengan tanda koma (,) . Contoh: Agus, S.E
- Bila terdapat singkatan gelar, maka setelah nama diikuti dengan tanda koma (,) kemudian diikuti dengan singkatan gelar dan tanda titik (.) baru kemudian diikuti dengan gelar. Contoh: ikhasan,S.Pd
- Cara penulisan singkatan nama gelar, baik itu gelar akademis, keagamaan, serta kekerabatan selalu menggunakan huruf kapital (kecuali gelar dokter) kemudian diikuti dengan tanda titik (.). Contoh: Prof. Dr. Mulanto
- Selalu memperhatikan kaidah teori singkatan. Misal: Sarjana Pendidikan yang disingkat menjadi S.Pd. Huruf S sebagai singkatan dari sarjana ditulis dengan huruf besar kemudian diikuti dengan tanda titik (.) karena merupakan singkatan dari satu kata kemudian diikuti dengan huruf P besar dan d kecil dan diakhiri dengan tanda titik (.). Huruf d ditulis dengan huruf kecil karena huruf d masih menjadi satu rangkaian dengan huruf P yang merupakan singkatan dari Pendidikan.
- Untuk gelar kesarjanaan yang tidak menggunakan huruf peluncur, misal: Sarjana Hukum, maka penulisan gelar yang benar adalah: Herman, S.H . Ini berlaku untuk semua gelar yang tidak diawali dengan huruf peluncur.
di bawah ini adalah daftar beberapa cara penulisan singkatan gelar yang bisa kita jadikan pedoman dalam cara penulisan gelar yang benar:
- Ahli pratama, disingkat A.P
- Ahli muda, disingkat A.Ma.
- Ahli madya, disingkat A.Md.
- Magister Psikologi, disingkat M.Psi.
- Magister Humaniora disingkat M.Hum.
- Magister Komputer disingkat M.Kom.
- Magister Seni disingkat M.Sn.
- Magister Teknik disingkat M.T.
- Magister Hukum disingkat M.H.
- Magister manajemen disingkat M.M.
- Magister Kesehatan disingkat M.Kes.
- Magister Pertanian disingkat M.P.
- Magister Ekonomi disingkat M.E.
- Magister Hukum Islam disingkat M.H.I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar